
Sekarang biarkan "kami" mempertimbangkan manusia: secara bathiniah, di dalam kedalaman hati mereka, semua mencintai Tuhan, mencari Tuhan, dan beribadah untuk Tuhan. seluruh harapan mereka pada Tuhan, dan tahu bahwa tidak ada seorangpun yang maha kuasa atau berkuasa mutlak selain Tuhan. gagasan seperti itu bukanlah kafir maupun iman. di dalam bathin hal itu tidak memiliki nama, tetapi ketika 'air' gagasan itu mengalir melalui 'pipa saluran' lidah, gagasan itu mengentall memperoleh bentuk dan ungkapan. pada titik inilah dia menjadi 'kafir' atau 'iman', 'baik' atau 'jahat'. itu seperti tanaman tumbuh di tanah. pada awalnya mereka tidak memiliki bentuk tertentu. ketika kepalanya yang muncul di dunia, pada awalnya mereka rapuh, lembut, dan tanpa warna. semakin jauh tinggi di dunia ini, semakin tebal dan keras mereka jadinya. mereka memiliki warna yang berbeda.
"ketika ruh menyingkapkan tirai dirinya.. kecerdasan dan jiwa manusia akan tampak nyata bagaikan daging.."
"ketika ruh menyingkapkan tirai dirinya.. kecerdasan dan jiwa manusia akan tampak nyata bagaikan daging.."
SEBUAH MUTIARA KATA
Sang Pribadi menutur……..
Aku…kamu…kita… tidak beda..
Tunggal….yang banyak…hanya fisik
Jasmani bersifat sementara…….
…pasti menjadi bangkai…….
Setiap hari makan…minum….kerja kantor…
Berpolitik…..berdagang dan sebagainya…
Sebetulnya hanya menunda kematian saja….
Aku…kamu …kita…. menjadi terbatas…
Terkurung ..didalam raga…jasad fisik ini….
Sesungguhnya .. aku kamu kita….
Sudah menjadi bangkai……
Sesama bangkai jangan saling mendahului….
Bangkai-bangkai itu ada yang menjadi : ......
Pejabat....Guru....Karyawa n... Politikana....
Gelandangan.....Pengemis.. ...Sopir Angkot
...Kyai...Pendeta.... dll.....
Ada yang berdoa siang malam untuk bertahan hidup
Ada yang berjuang sampai keluar air mata darah.....
Ada yang berjuang sampai kepala jadi kaki ,..kaki jadi kepala........
Tetap aja hi dup disebuah penjara dunia......
Walau....disebut ....nampak hidup.....padahal..
akan menjadi bangkai,...bau busuk....
Yang dulunya jadi artis cantik dan wangi....
akhirnya menjadi bangkai busuk.
Ha...Ha... Ha....alam dunia ini adalah...
penjara.....Ha...Ha....Ha. ...mereka saling..
bertengkar...berlomba-lomb a untuk menjadi CAPRES
....bertikai ...eh ternyata tetap aja berada di penjara...
betapa bodoh dan hinanya orang-orang itu.....
Mereka ditipu oleh dunia fotamorgana.....
nampak dari jauh kelihatannya genangan air jernih..
tapi setelah dilihat dari dekat...ternyata tidak nampak
apa-apa.....tidak ada genangan air jernih...
Ha...Ha... Ha... tertipu daya....sekali lagi...
kasihan deh lo!! kata Sang Pribadi.
Disaat ajal tiba... Sang Malaikat Pencabut Nyawa ..
datang... mencabut nyawa si pejabat itu....tanpa..
permisi lagi... dicabutnya nyawanya....
maka terbelalaklah mata si pejabat itu menahan sakitnya....akibat nafsu dan cinta dunia ......
tidak rela meninggalkan jabatan , kesenangannya..
Jadilah pejabat itu ..Syetan Gentayangan....
Si pejabat itu tersesat di jalan menuju akherat..
lantaran alamat pulangnya tidak tahu.....
Jadilah gentayangan berkelana di alam yang tidak jelas.......
Di lain sisi si wong cilik,... si miskin.... dengan ..
senang hati...menerima kedatangan Sang Malaikat Pencabut Nyawa....sambil tersenyum dan sopan mengucap salam " Assalammualaikumm....wahai ..
wong cilik...aku ditugaskan untuk menjemputmu..
karena Tuhanmu merindukanmu...untuk segera pulang ke kampung halamanmu di akherat...."
Si wong cilik menjawab : " Segeralah ..aku tidak sabar untuk bertemu dengan Tuhanku .. aku mau
pulang ke kampung halamanku akherat...
daripada...di dunia yang terpenjara ini, tiap hari
berkumpul dengan bangkai-bangkai yang sombong....
angkuh...serakah... biadab....tak tahu diri....
dll " jawab si wong cilik. sambil tersenyum bahagia.
karena sudah terbebas dari penjara dunia, dunia fana
Sang Pribadi menutur……..
Aku…kamu…kita… tidak beda..
Tunggal….yang banyak…hanya fisik
Jasmani bersifat sementara…….
…pasti menjadi bangkai…….
Setiap hari makan…minum….kerja kantor…
Berpolitik…..berdagang dan sebagainya…
Sebetulnya hanya menunda kematian saja….
Aku…kamu …kita…. menjadi terbatas…
Terkurung ..didalam raga…jasad fisik ini….
Sesungguhnya .. aku kamu kita….
Sudah menjadi bangkai……
Sesama bangkai jangan saling mendahului….
Bangkai-bangkai itu ada yang menjadi : ......
Pejabat....Guru....Karyawa
Gelandangan.....Pengemis..
...Kyai...Pendeta.... dll.....
Ada yang berdoa siang malam untuk bertahan hidup
Ada yang berjuang sampai keluar air mata darah.....
Ada yang berjuang sampai kepala jadi kaki ,..kaki jadi kepala........
Tetap aja hi dup disebuah penjara dunia......
Walau....disebut ....nampak hidup.....padahal..
akan menjadi bangkai,...bau busuk....
Yang dulunya jadi artis cantik dan wangi....
akhirnya menjadi bangkai busuk.
Ha...Ha... Ha....alam dunia ini adalah...
penjara.....Ha...Ha....Ha.
bertengkar...berlomba-lomb
....bertikai ...eh ternyata tetap aja berada di penjara...
betapa bodoh dan hinanya orang-orang itu.....
Mereka ditipu oleh dunia fotamorgana.....
nampak dari jauh kelihatannya genangan air jernih..
tapi setelah dilihat dari dekat...ternyata tidak nampak
apa-apa.....tidak ada genangan air jernih...
Ha...Ha... Ha... tertipu daya....sekali lagi...
kasihan deh lo!! kata Sang Pribadi.
Disaat ajal tiba... Sang Malaikat Pencabut Nyawa ..
datang... mencabut nyawa si pejabat itu....tanpa..
permisi lagi... dicabutnya nyawanya....
maka terbelalaklah mata si pejabat itu menahan sakitnya....akibat nafsu dan cinta dunia ......
tidak rela meninggalkan jabatan , kesenangannya..
Jadilah pejabat itu ..Syetan Gentayangan....
Si pejabat itu tersesat di jalan menuju akherat..
lantaran alamat pulangnya tidak tahu.....
Jadilah gentayangan berkelana di alam yang tidak jelas.......
Di lain sisi si wong cilik,... si miskin.... dengan ..
senang hati...menerima kedatangan Sang Malaikat Pencabut Nyawa....sambil tersenyum dan sopan mengucap salam " Assalammualaikumm....wahai
wong cilik...aku ditugaskan untuk menjemputmu..
karena Tuhanmu merindukanmu...untuk segera pulang ke kampung halamanmu di akherat...."
Si wong cilik menjawab : " Segeralah ..aku tidak sabar untuk bertemu dengan Tuhanku .. aku mau
pulang ke kampung halamanku akherat...
daripada...di dunia yang terpenjara ini, tiap hari
berkumpul dengan bangkai-bangkai yang sombong....
angkuh...serakah... biadab....tak tahu diri....
dll " jawab si wong cilik. sambil tersenyum bahagia.
karena sudah terbebas dari penjara dunia, dunia fana
lanjut?? klick yang lainnya okeh!!